Cinta di Kedai Ice Cream
Cerpen
Karangan: Nona Raya
Sore
itu langit Jakarta cukup cerah, aku berjalan menikmati suasana sore yang indah.
Lampu-lampu jalanan mulai dinyalakan, di ujung sana matahari mulai turun,
pulang ke peraduannya.
Aku
sampai di kedai kecil tempatku bekerja. Seperti biasa aku melayani tamu-tamu
yang mulai berdatangan. Jonathan dan helena, yah mereka lah pelangganku.
“Vanila toping oreo, cokelat dengan toping fruit” aku menghidangkan 2 mangkuk ice cream favorit mereka.
“Vanila toping oreo, cokelat dengan toping fruit” aku menghidangkan 2 mangkuk ice cream favorit mereka.
Aku menatap pasangan itu sambil menikmati semangkuk ice cream cokelat favoritku, aku perhatikan cara Jonathan membuat nyaman Helena, sambil sesekali aku tersenyum melihat tingkah manja Helena.
“Hmm apa aku bisa seperti Helena? Sungguh sempurna dia, aku hanya penjual ice cream, mana bisa aku seperti dia” batinku.
“Oreo blend 1, ice cream coklat 1″ tiba-tiba seseorang masuk mengagetkanku.
“Ha, oh iya, silahkan duduk, ditunggu ya” jawabku gugup
Dengan cepat segera aku antarkan pesanannya.
“Silahkan” Aku meletakkan pesanannya.
Saat ia pulang ia meninggalkan secarik kertas “aku menunggumu” ah mungkin hanya tulisan iseng saja fikirku.
Hari-hari
berikutnya dia datang lagi, ia selalu datang sendiri namun ia pasti memesan ice
cream cokelat tanpa pernah memakan bahkan menyentuhnya pun tidak dan saat
pulang ia selalu meninggalkan secarik kertas dengan tulisan yang sama.
Hari
ini hujan deras sekali, dia datang dengan pakaian sedikit basah. Pesanan yang
sama, aku duduk di hadapannya, kebetulan kedai sedang sepi, dia tersenyum
meminum cokelat hangat yang aku beri. Aku menemaninya sambil melahap ice cream
di hadapanku.
Saat
ia pulang, ia meninggalkan lagi pesan di secarik kertas namun dengan tulisan
berbeda “akhirnya kau datang”. Ia juga meninggalkan bingkisan kecil, aku membukanya.
Oh betapa terkejutnya aku, sketsa wajahku, sedang duduk, melayani tamu dan
masih banyak lagi lengkap dengan tanggal ia membuatnya.
“Apa ini?” tanyaku bingung
“Buat kamu” jawabnya tersenyum “Tetaplah temani aku sesibuk apapun kamu” lanjutnya lalu keluar meninggalkan kedaiku.
Aku tersenyum menikmati semangkuk ice cream cokelat
“Apa ini?” tanyaku bingung
“Buat kamu” jawabnya tersenyum “Tetaplah temani aku sesibuk apapun kamu” lanjutnya lalu keluar meninggalkan kedaiku.
Aku tersenyum menikmati semangkuk ice cream cokelat
Masih banyak yang lainnya klik disini